صلوات نارية
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ
سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ (الَّذِيْ تَنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ)
(وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ) (وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ) (وَتُنَالُ بِهِ
الرَّغَائِبُ) وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ (وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ
الْكَرِيْمِ) وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang
sempurna kepada Baginda kami Muhammad Saw. yang dengannya terlepas dari ikatan
(kesusahan) dan dengannya terlepas dari berbagai problem (kesulitan), dan
dengannya ditunaikan berbagai hajat, dan dengannya diperoleh segala keinginan,
dan baiknya berbagai penutup (termasuk kematian yang baik), dan awan disiramkan
dengan wajahnya yang mulia (dengan mendapat kebahagiaan), dan kepada
keluarganya, para shahabatnya, dengan sebanyak hitungan seluruh yang Engkau
ketahui.”
Penjelasan:
الذي تنحل به العقد
Yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan)
وتنفرج به الكرب
Dan dengannya terlepas dari berbagai problem (kesulitan)
وتقضى به الحوائج
Dan dengannya ditunaikan berbagai hajat
وتنال به الرغائب
Dan dengannya diperoleh segala keinginan
ويستسقى الغمام بوجهه الكريم
Dan awan disiramkan dengan wajahnya yang mulia
Dalam Shalawat Nariyah diatas ada 4 kalimat به dan satu بوجهه dan semuanya mengandung huruf jar ba' yang
mana huruf jar ba' dalam ilmu nahwu mempunyai banyak faidah dan artinya,
sebagaimana dalam kitab alfiyah Ibnu Malik dijelaskan
بالبا اﺳﺘﻌﻦ ﻭﻋﺪّ ﻋﻮّﺽ ﺃﻟﺼﻖ ★ ﻭﻣﺜﻞ ﻣﻊ ﻭﻣﻦ ﻭﻋﻦ
ﺑﻬﺎ اﻧﻄﻖ
Jadikanlah ma'na sarana dengan memakai ba' dan
ta'diyyahkanlah (dengannya), tunjukkanlah ma'na ta'widl (pertukaran), serta
buatlah ma'na ilshaq (dengan ba')
Dan katakanlah dengan memakai ba' ma'na seperti ma'a, min,
dan 'an
Kesimpulannya 5 (lima) huruf jar ba' yang terdapat pada
Shalawat Nariyah tersebut artinya sebagai SARANA atau WASILAH dan wasilah sudah
jelas diperintahkan oleh Alloh SWT Sebagaimana Firmannya:
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي
سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
سورة المائدة, آية ٣٥
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan
carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah
(berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.
-
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ
رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ
عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا
-سورة اﻹسراء,
آية ٥٧
Orang-orang yang
mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan siapa di antara
mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-Nya
dan takut akan azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu yang (harus)
ditakuti.”
Berarti orang-orang yang membid'ahkan, mengkafirkan bahkan
memusyrikkan adalah orang-orang yang tidak faham 'Ilmu Nahwu, tidak faham
Firman Alloh diatas karena akalnya yang cekak sehingga tidak berfungsi dengan
baik
Wasilah (berpelantara) baik dalam urusan Agama ataupun dunia
itu diperbolehkan, seperti berwasilah kepada Para Nabi, Para Wali, Ulama, dan
orang-orang Shaleh, berwasilah kepada sendok, pisau, pena, dll,
Dalam Bahasa Arabnya:
أكلتُ بالملعقة
Aku makan dengan sendok
قطعتُ بالسكين
Aku memotong dengan pisau
كتبتُ بالقلم
Aku menulis dengan pena dll
Dalam urusan dunia saja diperbolehkan bertawassul
(berwasilah) apalagi urusan Akhirat demi untuk kepentingan ruh.
Apabila ada orang mengharamkan dan memusyrikkan bertawassul
berarti haram dan musyrik baginya makan pakai sendok, memotong pakai pisau,
menulis pakai pena (alat tulis), memetik buah pakai gala dll. termasuk melewati
jembatan
semoga bisa difahami dengan akal cerdas yang sehat, dan
semoga kita senantiasa dalam bimbingan hidayahNYA, Aamiin..,