Albani adalah tukang jam yang bernama Muhammad Nashiruddin berasal dari negara Albania. Cukup sebagai bantahan terhadapnya adalah pengakuannya bahwa dia dulunya bekerja sebagai tukang jam dan hobinya membaca buku-buku tanpa mendalami ilmu agama kepada para ahlinya dan tidak mempunyai sanad yang diakui dalam ilmu hadits, bahkan sanadnya terputus (tidak bersambung sampai ke Rasulullah), sanadnya kembali kepada buku-buku yang dibacanya sendiri. Dia mengakui bahwa sebenarnya dia tidak hafal sepuluh hadits dengan sanad muttashil (bersambung) sampai kepada Rasulullah, meskipun begitu dia berani mentashhih dan mentadh’ifkan hadits sesuai dengan hawa nafsunya dan bertentangan dengan kaedah para ulama’ hadits yang menegaskan bahwa sesungguhnya mentashhih dan mentadh’ifkan hadits adalah tugas para hafizh saja.
DI ANTARA KESESATAN-KESESATAN ALBANI ADALAH:
1. Albani, sebagaimana kita ketahui telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya sebagaimana yang dia sebutkan dalam kitabnya berjudul “Mukhtashar al-‘Uluw”.
2. Ia mengkafirkan orang-orang yang bertawassul dan beristighatsah dengan para nabi dan orang-orang shalih seperti dalam kitabnya “at-Tawassul” .
3. Dia menganggap Nabi, seorang yang sesat, sebagaimana ia menuduh sesat orang-orang yang bertawassul pada para nabi dan para wali dalam kitabnya “Fatawa al-Albani”.
4. Dia juga mengkafirkan Ahlussunnah; al-Asya’irah dan al-Maturidiyah dalam kaset rekaman suaranya yang dibagikan oleh pengikutnya.
5. Dialah yang menyerukan untuk menghancurkan al-Qubbah al-Khadra’ dan menyuruh memindahkan makam Nabi keluar Masjid sebagaimana dalam kitabnya “Tahzir as-Sajd”.
6. Dia melarang umat Islam mengucapkan dalam shalat mereka: “Assalamu ‘alayka ayyuhan Nabiyyu”. Dia berkata: Katakanlah “Assalamu ‘alannabiyy”, alasannya karena Nabi telah meninggal, sebagaimana ia sebutkan dalam kitabnya yang berjudul “shifah Shalat Nabi”.
7. Dia menghimbau umat Islam di Palestina untuk menyerahkan Palestina kepada orang Yahudi sebagaimana dalam kitabnya “Fatawa al-Albani”.
8. Dia mengharamkan umat Islam untuk mengunjungi sesamanya dan berziarah kepada orang yang telah mati di makamnya, sebagaimana dalam kitabnya “Fatawa al-Albani”.
9. Dia mengharamkan bagi perempuan untuk memakai kalung emas dalam kitabnya “Adaab az-Zafaaf”.
10. Dia juga mengharamkan umat Islam berwudhu lebih dari satu mud dan mandi lebih dari lima mud (satu mud takarannya sama dengan dua telapak tangan ukuran sedang), perkataannya ini dikutip oleh “Majallah at-Tamaddun”.
11. Dia mengharamkan umat Islam untuk membawa subhah (tasbih) untuk dzikrullah sebagaimana dipaparkannya dalam kitabnya “Silsilah al-Ahadits adh-Dhaifah”.
12. Dia mengharamkan umat Islam melaksanakan shalat Tarawih 20 rakaat di bulan Ramadhan sebagaimana ia katakan dalam kitabnya “Qiyam Ramadhan”.
13. Dia mengharamkan umat Islam melakukan shalat sunnah qabliyah Jum’at sebagaimana disebutkan dalam kitabnya yang berjudul “al-Ajwibah an-Nafi’ah”.
14. Sebagaimana diketahui umum bahwa dia mengharamkan membaca al-Qur’an untuk orang-orang muslim yang telah meninggal dunia dan juga mengharamkan perayaan maulid Nabi, dia juga mengharamkan ziarah ke makam Nabi dan melarang mengucapkan lafazh “Sayyidina” untuk Nabi dan menganggapnya bid’ah dan pelakunya seorang mubtadi’.
Ini adalah sebagian kecil dari sekian banyak kesesatannya, kami hanya menyebutkannya secara ringkas karena perkataan-perkataan tersebut jelas-jelas mendustakan al-Qur’an, Sunnah dan Ijma’ sehingga tidak memerlukan banyak tambahan penjelasan lagi. Ini adalah bukti bahwa Albani hanya ingin mengikuti hawa nafsunya, ketenaran dan harta.
Bagi orang yang jeli, jelas bahwa Albani adalah termasuk dedengkot sekte Wahhabiyyah.
Alhamdulillah, banyak para ulama’ dan para ahli hadits yang membantahnya, di antaranya:
1. Muhaddits daratan Syam Syeikh Abdullah al-Harari
2. Muhaddits daratan Maroko Syeikh Abdullah al-Ghammari
3. Muhaddits daratan India Syeikh Habib al-Rahman al-A’zhami
4. Mantan menteri Urusan Agama dan Wakaf Uni Emirat Arab Muhammad bin Ahmad al-Khazraji
5. Mantan ketua MUI Propinsi DKI Jakarta KH M Syafii Hadzami
6. Dan masih banyak lagi
Nasehat kami bagi seluruh umat Islam untuk tidak membaca kitab-kitab Albani dan tidak merujuk kepada tashhih dan tadh’ifnya dalam hadits. Justru kewajiban syar’i adalah melakukan tahdzir (peringatan) terhadapnya dan terhadap karangan-karangannya demi membela Islam dan Muslimin.
Semoga hidayah, taufiq dan 'inayah Allah menyertai kita semua, sehingga kita menjadi hamba-Nya dan menjadi umat Nabi Muhammad yang dibanggakan. Aamiin.