فضل مجالس العلم
KEUTAMAAN MAJELIS ILMU
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وبارك وسلم
قال الفقيه أبو الليث السمرقندي رضي الله تعالى عنه وأرضاه حدثنا أبو القاسم بن محمد بن روزبة، حدثنا أبو موسى عيسى بن خشنام، حدثنا سويد، عن مالك، عن إسحاق بن عبد الله، عن أبي طلحة، عن أبي مرة، عن أبي واقد الليثي، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم بينما هو جالس والناس معه إذ أقبل ثلاثة نفر فأما أحدهم فرأى فرجة في الحلقة، فجلس إليها، وأما الآخر فجلس خلفهم، وأما الثالث فأدبر ذاهبا.
فلما فرغ رسول الله صلى الله عليه وسلم من كلامه قال:
Al Faqih berkata: Abul Qasim bin Muhammad bin Rauzabah menceritakan kepada kami, Abu Musa Isa bin Khasynam menceritakan kepada kami, Suwaid menceritakan kepada kami dari Ishaq bin Abdullah dari Abu Thalhah dari Abu Murrah dari Abu Waqid Al Laitsi, bahwasanya pada suatu ketika Rasulullah saw. duduk dengan para sahabatnya, kemudian ada tiga orang datang kepada beliau, yang seorag melihat tempat yang kosong di tengah-tengah majlis lalu ia duduk di situ, yang seorang lagi duduk di belakang majlis, dan yang terakhir pergi meninggalkan majlis. Setelah Rasulullah saw. selesai memberikan pengajian, beliau bersabda :
ألا أخبركم عن النفر الثلاثة فأما الأول فآوى إلى الله فآواه الله وأما الثاني فاستحى من الله أن يؤذيَ الناس فاستحيا الله منه وأما الثالث فأعرض فأعرض الله عنه .
"Maukah kamu aku beritahu tentang tiga orang tadi? Yang pertama, karena ia mendekat kepada Allah, maka Allah mendekat kepadanya. Orang yang kedua, karena ia malu kepada Allah kalau-kalau mengganggu orang lain, maka Allah malu kepadanya, sedangkan orang yang ketiga, karena ia berpaling maka Allah berpaling daripadanya".
قال: حدثنا محمد بن الفضل، حدثنا محمد بن جعفر، حدثنا إبراهيم بن يوسف، حدثنا سفيان، عن داود بن شابور، عن شهر بن حوشب , قال: " قال لقمان لابنه: يا بني إذا رأيت قوما يذكرون الله فاجلس معهم، فإنك إن تك عالما ينفعك علمك، وإن تك جاهلا علموك، ولعل الله تعالى يطلع عليهم برحمته، فتصيبك معهم، وإذا رأيت قوما لا يذكرون الله تعالى، فلا تجلس معهم، فإنك إن تك عالما لا ينفعك علمك، وإن تك جاهلا يزدك غيا، ولعل الله يطلع عليهم بسخطه فيصيبك معهم "
٦٨١ - قال: حدثنا محمد بن الفضل، بإسناده عن أبي صالح، عن أبي هريرة، عن أبي سعيد الخدري رضي الله تعالى عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم، قال: "
Al Faqih berkata : Muhammad bin Al Fadl menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Yusuf menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Dawud bin Syabur dari Syahr bin Hausyab, di mana ia berkata : Luqman berkata kepada anaknya : "Wahai anakku, apabila kamu melihat suatu kaum yang sedang berdzikir kepada Allah, maka duduklah bersama-sama mereka, karena apabila kamu sudah mengetahui, maka akan bermanfaatlah ilmumu, dan bila kamu belum mengetahui, maka kamu akan bisa belajar dari mereka, dan kemungkinan Allah melihat mereka dengan penuh rahmat sehingga kamu ikut mendapatkan bagian bersama-sama dengan mereka. Dan apabila kamu melihat sesuatu kaum sedang duduk dan tidak berdzikir kepada Allah maka janganlah kamu duduk bersama mereka, karena bila kamu telah pandai maka ilmumu tidak akan bermanfaat dan bila kamu bodoh maka kamu akan bertambah sesat, dan kemungkinan Allah melihat mereka dengan murka maka kamu ikut mendapatkan bagian murka bersama-sama dengan mereka".
681. Al Faqih berkata: Muhammad bin Al Fadl menceritakan kepada kami dengan sanadnya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw. bersabda :
إن لله تعالى ملائكة سياحين في الأرض، فإذا وجدوا قوما يذكرون الله تعالى تنادوا وقالوا: هلموا إلى بغيتكم، فيجيئون فيحفّون بهم، فإذا صعدوا إلى السماء فيقول الله تعالى: على أي شيء تركتم عبادي يصنعون؟ وهو أعلم بهم، قالوا: تركناهم يحمدونك ويسبحونك ويذكرونك.
فيقول: فأي شيء يطلبون؟ فيقولون الجنة.
فيقول الله عز وجل: هل رأوها؟ فيقولون: لا.
فيقول: فكيف لو رأوها؟ فيقولون: لو رأوها لكانوا أشد لها طلبا وأشد عليها حرصا.
فيقول: فمن أي شيء يتعوذون؟ فيقولون: يتعوذون من النار.
فيقول الله تعالى: هل رأوها؟ فيقولون: لا، فيقول: كيف لو رأوها؟ فيقولون: لو رأوها لكانوا أشد منها هربا وأشد منها خوفا، فيقول: إني أشهدكم يا ملائكتي أني قد غفرت لهم.
فيقولون: إن فيهم فلانا الخاطئ لم يُرِدْهم وإنما جاءهم لحاجة.
فيقول: هم القوم لا يشقَى جليسُهم "
"Sesungguhnya Allah Ta'ala mempunyai malaikat yang berkeliling di bumi, apabila mereka mendapatkan suatu kaum yang berdzikir kepada Allah Ta'ala, mereka berseru seraya berkata: "Mari ke sini apa yang kamu cari", Mereka lalu datang ke situ dan mengelilingi mereka. Apabila mereka naik ke langit, Allah bertanya kepada mereka: "Sedang apa hamba-Ku sewaktu kamu tinggalkan?" Padahal Allah lebih mengetahui tentang keadaan hamba-hamba-Nya itu. Para malaikat menjawab: "Kami meninggalkan mereka sewaktu mereka memuji kepada-Mu, mensucikan Engkau dan berdzikir kepada-Mu". Allah bertanya : “Apa yang mereka cari?" Para malaikat menjawab: "Surga." Allah Azza Wa jalla bertanya: "Apakah mereka pernah melihatnya?" Para malaikat menjawab: "Belum". Allah bertanya: "Bagaimana seandainya mereka pernah melihatnya?" Para malaikat menjawab: "Seandainya mereka pernah melihatnya niscaya mereka akan lebih bersemangat di dalam mencarinya dan lebih ambisi untuk mendapatkannya". Allah bertanya: "Dari apakah mereka berlindung diri?" Para malaikat menjawab: "Mereka berlindung diri dari neraka". Allah Ta'ala bertanya: "Apakah mereka pernah melihatnya?" Para malaikat menjawab: "Belum". Allah bertanya: "Bagaimana seandainya mereka pernah melihatnya". Para malaikat menjawab: "Seandainya mereka pernah melihatnya niscaya mereka akan lebih menjauh dan lebih takut lagi". Allah berfirman: "Wahai malaikat-Ku, Aku persaksikan kepadamu bahwasanya Aku telah mengampuni (dosa-dosa) mereka". Para malaikat berkata: "Sesungguhnya di tengah-tengah mereka itu ada si Fulan yang banyak dosa, di mana ia datang di majlis itu bukan dengan tujuan yang baik, akan tetapi a datang ke sana karena ada sesuatu kepentingan". Allah berfirman: Mereka adalah suatu kumpulan orang yang tidak ada rugi siapa yang duduk bersama mereka".
وروى عبد الله بن مسعود رضي الله تعالى عنه، أنه قال: مثل جليس صالح كمثل حامل المسك، إن لم يعطك منه أصابك من ريحه، ومثل جليس السوء كمثل القين إن لم يحرق ثيابك أصابك من دخانه
وعن كعب الأحبار رضي الله تعالى عنه , أنه قال: إن الله عز وجل، كتب كلمتين، ووضعهما تحت العرش قبل أن يخلق الخلق، ولم يعلم الملائكة عن علمهما، وأنا أعلم بهما.
قيل: يا أبا إسحاق وما هما؟ قال: إحداهما كتب لو كان رجل يعمل عمل جميع الصالحين بعد أن تكون صحبته مع الفجار، فأنا الذي أجعل عمله إثما، وأحشره يوم القيامة مع الفجار، والأخرى لو كان رجل يعمل عمل جميع الأشرار بعد أن تكون صحبته مع الصالحين، والأبرار، ويحبهم فأنا الذي أجعل آثامه حسنات، وأحشره يوم القيامة مع الأبرار
Abdullah bin Mas'ud ra. meriwayatkan bahwasanya ia berkata: "Perumpamaan kawan yang baik adalah seperti orang yang membawa minyak wangi di mana meskipun ia tidak memberi minyak wangi itu kepadamu niscaya kamu akan mendapatkan baunya yang harum. Sedangkan perumpamaan kawan yang jahat adalah seperti tukang pandai besi di mana bila ia tidak membakar bajumu maka kamu akan kena asap apinya".
Diriwayatkan dari Ka'bul Ahbar, bahwasanya ia berkata : "Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung telah menulis dua kalimat yang diletakkan di bawah 'arasy sebelum menciptakan makhluk, sedangkan kedua kalimat itu tidak diketahui oleh malaikat". Sewaktu ditanyakan: "Wahai Abu Ishaq, apakah dua kalimat itu?" Abu Ishaq menjawab: "Salah satu dari dua kalimat itu tertulis : "Seandainya ada seseorang yang biasa berbuat baik akan tetapi pergaulannya dengan orang-orang yang jahat, maka Aku jadikan amalnya itu berdosa dan nanti pada hari kiamat Aku kumpulkan bersama-sama dengan orang-orang yang jahat". Pada kalimat yang lain tertulis : "Seandainya ada seseorang yang biasa berbuat jahat, akan tetapi pergaulannya dengan orang-orang yang baik dan ia mencintai mereka, maka Aku jadikan perbuatan jahatnya itu berpahala dan nanti pada hari kiamat aku kumpulkan bersamasama dengan orang-orang yang baik".
قال الفقيه رحمه الله: يقال من انتهى إلى العالم، وجلس معه، ولا يقدر على أن يحفظ العلم، فله سبع كرامات،
أولها: ينال فضل المتعلمين.
والثاني: ما دام جالسا عنده كان محبوسا عن الذنوب والخطأ.
والثالث: إذا خرج من منزله تنزل عليه الرحمة.
والرابع: إذا جلس عنده، فتنزل عليهم الرحمة، فتصيبه ببركتهم.
والخامس: ما دام مستمعا تكتب له الحسنة.
والسادس: تحفّ عليهم الملائكة بأجنحتها رضا وهو فيهم.
والسابع: كل قدم يرفعه، ويضعه يكون كفارة للذنوب، ورفعا للدرجات له، وزيادة في الحسنات،
ثم يكرمه الله تعالى بستّ كرامات أخرى:
أولها: يكرمه بحب شهود مجلس العلماء.
والثاني: كل من يقتدي بهم، فله مثل أجورهم من غير أن ينقص من أجورهم شيء.
والثالث: لو غفر لواحد منهم يشفع له.
والرابع: يبرد قلبه من مجلس الفساق.
والخامس: يدخل في طريق المتعلمين والصالحين.
والسادس: يقيم أمر الله تعالى، لأن الله تعالى، قال: {كونوا ربانيين بما كنتم تعلمون الكتاب} [آل عمران: ٧٩] ، يعني العلماء والفقهاء. هذا لمن لم يحفظ شيئا، وأما الذي يحفظ فله أضعاف مضاعفة
Al Faqih berkata: "Sesiapa yang menuju orang 'Alim dan duduk bersama dengan orangnya akan tetapi ia tidak bisa menghafal ilmu daripadanya, maka ia masih bisa mendapatkan tujuh macam kemuliaan, yaitu :
(1) Keutamaan orang-orang yang belajar,
(2) Selama duduk, ia tertahan dari perbuatan dosa dan salah,
(3) Sewaktu keluar menuju rumah orang 'alim diturunkan rahmat kepadanya,
(4) Sewaktu duduk bersama-sama dengan orang 'Alim diturunkan rahmat kepadanya dan ia memperoleh barakah,
(5) Selama ia mendengarkan, dicatatkan kebaikan baginya,
(6) Para malaikat membentangkan sayapnya karena ridha, ia
berada di tengah-tengah majelis ilmu,
(7) Setiap langkah yang ia langkahkan akan menaikkan satu derajat, menghilangkan satu dosa dan menambah kebaikan baginya".
Di samping apa yang telah disebutkan di atas, Allah Ta'ala juga akan memuliakannya dengan enam macam kemuliaan, yaitu :
(1) Allah memuliakannya dengan senang mendatangi majelis Ulama,
(2) Ia akan mendapatkan pahala bila perbuatannya itu ditiru orang lain, sebanyak orang menirunya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun,
(3) Bila salah seorang di antara ulama itu diampunkan dosanya maka ia bisa memberi syafa'at kepadanya,
(4) Dingin hatinya (tidak berminat) untuk bergaul dengan orang-orang fasik,
(5) Masuk dalam perjalanan orang-orang terpelajar dan orangorang yang shalih,
(6) Menegakkan perintah Allah, karena Allah Ta'ala berfirman:
كونوا ربّانيّين بماكنتم تعلّمون الكتاب
("Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab". QS. Ali 'Imran, 3: 79)., Ya'ni Ulama dan Fuqoha.
Keenam keutamaan itu adalah bagi orang yang tidak bisa menghafal ilmu, sedangkan bagi orang yang dapat menghafalnya, maka akan mendapatkan keutamaan yang berlipat ganda.
وقال بعض الحكماء: إن لله تعالى جنة في الدنيا، من دخلها طاب عيشه.
قيل: ما هي؟ قال: مجلس الذكر.
٦٨٢ - وعن النبي صلى الله عليه وسلم , أنه قال: «المجلس الصالح، يكفّر عن المؤمن ألفَي ألفِ مجلسٍ من مجالس السوء»
وعن عمر بن الخطاب رضي الله تعالى عنه، قال: إن الرجل ليخرجُ من منزله، وعليه من الذنوب مثلُ جبال تهامةَ، فإذا سمع العلمَ خاف، واسترجع عن ذنوبه، فانصرف إلى منزله، وليس عليه ذنبٌ، فلا تُفارقوا مجالسَ العلماء، فإن الله تعالى لم يخلق على وجه الأرض بُقعةً أكرمَ على الله من مجالس العلماء
Salah seorang cendekiawan berkata: "Sesungguhnya Allah Ta'ala mempunyai surga di dunia, di mana siapa yang masuk ke dalamnya, maka ia akan bahagia hidupnya". Sewaktu ditanya : "Apakah itu?" Ia menjawab: "Majlis dzikir".
Diriwayatkan dari Nabi saw., bahwasanya beliau bersabda :
"Majlis yang baik itu dapat menghapus dua juta majlis yang jelek bagi orang mukmin."
Dari Umar bin Al Khaththab ra., di mana ia berkata: "Ada seseorang yang keluar dari rumahnya dengan membawa dosa sebesar gunung Tihamah, akan tetapi sewaktu ia mendengar pengajian hatinya merasa takut dan bertaubat dari dosa-dosanya lalu ia kembali ke rumahnya sedangkan dosanya telah hilang. Oleh karena itu, janganlah kamu berpisah dari pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh Ulama, karena sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menjadikan tempat di muka bumi yang lebih mulia dalam pandangan Allah daripada pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh Ulama.
٦٨٣ - وروى حميد، عن أنس بن مالك رضي الله تعالى عنه، قال: جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال: متى قيامُ الساعة؟ فقال: «ما أعددت لها» ؟ قال: ما أعددتُ لها كثيرا من صلاةٍ، ولا صيامٍ إلّا أني أحبّ الله ورسوله.
فقال النبي صلى الله عليه وسلم: «المرء مع من أحبّ وأنت مع من أحببت» قال أنس: وما رأيت المسلمين فرِحوا بشيء كفرَحِهم بذلك
وعن ابن مسعود رضي الله تعالى عنه، قال: ثلاثة أقولُهنّ حقا لا يتولّى الله عبدا في الدنيا، فيُولِّيه غيره يوم القيامة، وليس مَن له سهمٌ في الإسلام كمن لا سهمَ له، والمرء مع من أحب، والرابع لو حلفتُ عليها لبرَّتْ، لا يسترُ الله على عبد في الدنيا إلا ستر الله تعالى عليه في الآخرة.
Humaid meriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bahwasanya
ia berkata :
"Ada seseorang datang kepada Nabi saw. lalu bertanya: "Kapan datang hari kiamat?" Beliau bertanya: "Apa yang telah kamu siapkan untuk hari kiamat itu?" Ia menjawab: "Saya tidak mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak untuk hari kiamat, hanya saja saya mencintai Allah dan Rasul-Nya". Kemudian Nabi saw. bersabda: "Seseorang itu bersama orang yang dicintainya, dan kamu pun nanti bersama orang yang kamu cintai". Anas berkata: "Saya tidak pernah melihat kaum muslimin merasa gembiranya sewaktu mereka mendengar sabda Nabi saw. tersebut."
Dari Ibnu Mas'ud ra., di mana ia berkata: "Ada tiga hal yang saya katakan dengan sebenar-benarnya, yaitu :
(1) Allah tidak akan memimpin seseorang di dunia lalu pada hari kiamat akan dipimpin oleh yang lain (maksudnya bila seseorang di dunia mendapat bimbingan Allah maka nanti hari kiamat ia akan berada di bawah pengawasan Allah),
(2) Orang yang mempunyai andil dalam Islam itu tidak akan sama dengan orang yang tidak mempunyai andil,
(3) Seseorang itu akan bersama-sama dengan orang yang dicintainya. Dan yang keempat yaitu apabila saya bersumpah niscaya apa yang saya katakan itu benar, yakni Allah tidak akan menutupi aib seseorang didunia melainkan nanti di Akhirat Allah juga akan menutupinya
وروي عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه، أنه دخل السوق فقال: أنتم ههنا وميراث محمد صلى الله عليه وسلم يُقسَّم في المسجد، فذهب الناس إلى المسجد، وتركوا السوق، يذكرون الله تعالى، ويقرءون القرآن قال: فذلك ميراثُ محمد صلى الله عليه وسلم
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwasanya ia masuk ke dalam pasar dan berkata kepada orang-orang yang berada di pasar: "Kenapa kamu kok berada di sini padahal warisan Nabi Muhammad saw. dibagi-bagi di masjid?" Kemudian orang-orang pergi ke masjid dan meninggalkan pasar. Setelah kembali dari masjid mereka berkata : "Wahai Abu Hurairah, kami tidak melihat ada warisan yang dibagi-bagi". Abu Hurairah lalu bertanya: "Apa yang kamu lihat di sana?" Mereka menjawab: "Kami hanya melihat oran-gorang yang dzikir kepada Allah Ta'ala dan membaca Al Qur'an". Abu Hurairah lantas berkata: "Itulah warisan Nabi Muhammad saw.".
وعن علْقمة بنِ قيس، قال: لأن أعْدُوَ على قوم أسألهم عن أوامر الله تعالى، أو يسألوني عنها، أحبّ إليّ من أن أحمِلَ على مائة فرس في سبيل الله تعالى.
Dari Alqamah bin Qais, bahwasanya ia berkata : "Seandainya pagi-pagi saya pergi ke suatu kaum untuk menanyakan kepada mereka masalah agama atau mereka bertanya kepada saya, niscaya hal itu lebih saya sukai daripada menyerahkan seratus ekor kuda untuk berjuang pada jalan Allah".
٦٨٤ - وروي عن النبي صلى الله عليه وسلم، أنه قال: «ما جلس قوم يذكرون الله تعالى إلا ناداهم مناد من السماء، قوموا فقد بدلت سيئاتكم حسنات، وغفرت لكم جميعا، وما قعدتْ عدةٌ من أهل الأرض، يذكرون الله تعالى إلا قعدتْ معهم عدّتُهم من الملائكة»
Diriwayatkan dari Nabi saw., bahwasanya beliau bersabda :
"Tidak duduk suatu kaum untuk berdzikir kepada Allah Ta'ala, melainkan ada seruan dari langit yang menyerukan kepada mereka: "Bangkitlah kamu, kejahatan-kejahatanmu telah diganti dengan kebaikan-kebaikan, dan Aku telah mengampuni semua dosamu". Dan tidak duduk sekelompok orang dari penduduk bumi ini yang berdzikir kepada Allah Ta'ala, melainkan malaikat duduk bersama mereka sebanyak bilangan mereka".
قال شقيقٌ الزاهد رحمه الله تعالى: الناس يقومون من مجلسي على ثلاثة أصناف، كافرٍ محضٍ، ومنافقٍ محض، ومؤمنٍ محض، قال: لأني أفسّرُ القرآنَ فأقول عن الله تعالى، وعن رسوله فمن لم يصدّقْني، فهو كافرٌ محضٌ، ومن كان يضيق قلبه بهذا، فهو منافق محض، ومن ندم على ما صنع، ونوى أن لا يذنب بعد هذا، فهو مؤمنٌ محض.
Syaqiq Az Zahid berkata: "Orang-orang yang baru saja bangkit dari pengajianku itu ada tiga kelompok, yaitu orang kafir, orang munafik dan orang mukmin. Dalam hal ini karena aku hanya nafsirkan Al Qur'an lalu menyampaikan apa yang difirmankan oleh Allah dan disabdakan oleh Rasul-Nya. Maka siapa yang tidak membenarkan apa yang aku katakan maka ia adalah orang kafir;, siapa yang hatinya merasa sempit untuk menerima apa yang aku katakan maka ia adalah orang munafik; dan siapa yang menyesali perbuatannya dan niat untuk tidak berbuat dosa lagi maka ia adalah orang yang benar-benar mukmin".
يقال: من جلس مع ثمانية أصناف من الناس، زاده الله ثمانية أشياء من جلس مع الأغنياء، زاده الله حبّ الدنيا والرغبة فيها، ومن جلس مع الفقراء، زاده الله الشكر والرضا بقسمة الله تعالى، ومن جلس مع السلطان، زاده الله الكبر، وقساوةَ القلب، ومن جلس مع النساء، زاده الله الجهل، والشهوة، والميلَ إلى عقولهن، ومن جلس مع الصبيان، زاده الله اللهوَ والمِزاحَ، ومن جلس مع الفساق، زاده الله الجُرْأةَ على الذنوب، والمعاصي والإقدامَ عليها، والتسويفَ في التوبة، ومن جلس مع الصالحين، زاده الله الرَّغبة في الطاعات واجتناب المحارم، ومن جلس مع العلماء، زاده الله العلمَ والورع.
Al Faqih berkata: "Barangsiapa yang duduk bersama-sama dengan delapan kelompok orang maka Allah akan menambah kepadanya delapan sifat, yaitu :
1. Siapa yang duduk bersama dengan orang kaya, akan bertambah cintanya terhadap dunia.
2. Siapa yang duduk bersama dengan orang miskin, akan bertambah syukur dan ridha atas pemberian Allah kepadanya.
3. Siapa yang duduk bersama dengan para penguasa, akan bertambah kesombongan dan kekerasan hatinya.
4. Siapa yang duduk bersama dengan para perempuan, akan bertambah kebodohan, keinginan dan kecenderungan untuk mengikuti kemauannya.
5. Siapa yang duduk bersama dengan anak-anak, akan bertambah mainan dan senda guraunya.
6. Siapa yang duduk bersama dengan orang fasik, akan bertambah kemauannya untuk melakukan perbuatan dosa dan
maksiat serta menunda-nunda taubat.
7. Siapa yang duduk bersama dengan orang shalih, akan bertambah kemauannya untuk senantiasa meningkatkan ibadah
dan menjauhi segala yang haram.
8. Siapa yang duduk bersama dengan ulama, akan bertambah
ilmu dan wara'nya".
ويقال: ثلاثة من النوم يبغضها الله تعالى، وثلاثة من الضحِك يبغضها الله تعالى: النوم عند مجلس الذكر، والنوم بعد صلاة الفجر، وقبل العشاء الآخرة، والنوم في صلاة الفريضة، والضحِك خلف الجنازة، والضحِك في مجلس الذكر، والضحك عند المقابر.
Ada tiga macam tidur yang dibenci oleh Allah, dan ada tiga macam tertawa yang juga dibenci oleh Allah. Ketiga macam tidur yang dimaksud adalah :
1. Tidur sewaktu majlis dzikir atau pengajian
2. Tidur sesudah shalat subuh
3. Tidur sebelum shalat isya dan tidur sebelum mengerjakan shalat wajib
Sedangkan ketiga macam tertawa yang dibenci, adalah :
1. Tertawa di belakang jenazah
2. Tertawa di majlis dzikir
3. Tertawa di kuburan
قال أبو يحيى الوراق: المصائب أربعةٌ: فَوْتُ التكبيرة الأولى، وفوت مجلس الذكر، وفوت مواقعة العدوّ، وفوت الوقوف بعرفاتٍ، يعني إذا خرج إلى الحج وفاته الحج، ويقال: مجالسة العلماء مرمَّةٌ للدين، وزين للبدن، ومجالسة الفساق جراحة للدين، وشين للبدن.
Abu Yahya Al Warraq berkata: "Musibah itu ada empat, yaitu :
1. Ketinggalan takbiratul ihram (dlm Sholat berjama'ah)
2. Ketinggalan majelis dzikir
3. Ketinggalan berjuang melawan musuh
4. Ketinggalan wuquf di Arafah sewaktu mengerjakan ibadah haji karena hajinya tidak sah".
Ada yang mengatakan bahwa duduk bersama-sama dengan Ulama itu merupakan pengangkatan terhadap Agama dan hiasan bagi dirinya; sedangkan duduk bersama-sama dengan orang-orang fasik itu merupakan penghinaan terhadap Agama dan jelek bagi dirinya.
٦٨٥ - وروي عن النبي صلى الله عليه وسلم , أنه قال: «النظر في وجه العالم عبادة، والنظر في الكعبة عبادة، والنظر في المصحف عبادة»
قال الفقيه رضي الله تعالى عنه لو لم يكن لحضورِ مجلس العلم منفعة سوى النّظْرُ إلى وجه العالم لكان الواجب على العاقل أن يرغب فيه، فكيف وقد أقام النبي صلى الله عليه وسلم العالم مقامَ نفسه.
Diriwayatkan dari Nabi saw., bahwasanya beliau bersabda :
"Memandang pada wajah orang 'Alim itu ibadah, memandang ke Ka'bah itu ibadah, dan memandang pada Mushhaf itu juga ibadah".
Al Faqih berkomentar, seandainya mendatangi pengajian itu tidak ada manfaatnya kecuali hanya melihat wajah orang 'alim niscaya yang demikian itu merupakan keharusan bagi orang yang berakal sehat untuk menyukainya. Bagaimana tidak, karena Nabi saw. menempatkan posisi ulama itu pada posisi beliau sendiri
٦٨٥ - فقال: «من زار عالما فكأنما زارني، ومن صافح عالما فكأنما صافحني، ومن جالس عالما فكأنما جالسني، ومن جالسني في الدنيا أجلسه الله معي يوم القيامة في الجنة»
Kemudian Rosulullôh SAW Bersabda :
"Sesiapa yang mengunjungi orang 'Alim itu maka seolah-olah ia mengunjungi aku. Sesiapa yang berjabat tangan dengan orang 'Alim maka seolah-olah ia berjabat tangan dengan aku. Sesiapa yang duduk bersama orang 'alim maka seolah-olah ia duduk bersama-sama dengan aku; dan sesiapa yang di dunia duduk bersama-sama dengan aku maka nanti pada hari kiamat Allah akan mendudukkan bersama-sama dengan aku di surga".
وروي عن الحسن البصري رحمه الله تعالى , أنه قال: مثل العلماء كمثل النجوم إذا بدَتْ اهتدَوا بها، وإذا أظلمتْ تحيّروا، وموت العالم ثُلْمَةٌ في الإسلام، لا يسدُّها شيء ما اختلفت الليالي والأيام
Diriwayatkan dari Al Hasan Al Bashri, bahwasanya ia berkata: "Perumpamaan ulama itu adalah bagaikan bintang-bintang di mana apabila bintang-bintang itu terbit maka orang-orang mendapatkan petunjuk-petunjuk daripadanya, dan apabila bintang-bintang itu gelap maka orang-orang akan merasa bingung. Dan kematian orang 'alim di dalam Islam itu merupakan lubang besar yang tidak bisa ditutup oleh apa pun di sepanjang masa".
والله أعلم بالصواب
━━━━━━━⊰✿🌹✿⊱•━━━━━━━
Dan bagi siapa saja yg ingin menyalurkan Zakat, Infaq dan Sedekahnya bisa disalurkan di YAYASAN SYAHIDA BEKASI yang sedang membangun Pesantren
Alamat: Kp.Pulo, RT002 / RW035, Desa Sumber Jaya, Kec Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat
Atau bisa melalui Rek Bank BSI
7153555634
a/n. YAYASAN SYAHIDA BEKASI
Atau Rek BRI:
044401000548305
a/n YAYASAN SYAHIDA BEKASI
Dan untuk Ijab Qobul Zakat atau bukti transper bisa melalui contac kami di
081911755777